Sunday, November 25, 2018
Bekal serta Usaha yang dilakukan sebelum berangkat ke Tanah Suci
Bekal serta Usaha yang dilakukan sebelum berangkat ke Tanah Suci | Ustadz Adi Hidayat
Bismillahirrahmanirrahim,
Dari sekian hamba-hamba Allah yang akan menunaikan ibadah haji, ada pesan yang sangat kuat dari Al Qur'an setiap yang berangkat itu mesti menyiapkan bekal. Adapun bekal yang terbaik tidak seperti didigambarkan oleh sementara manusia, ada yang menyiapkan pakaian takut kemudian kekurangan, ada yang menyiapkan harta benda khawatir kehabisan real, ada yang kemudian menyiapkan makanan bahkan mohon maaf bukan sekedar makanan alat-alat untuk membuat makananya sebagian bahkan ada yang membawa dari Indonesia, betul ada yang membawa rice cooker, ada yang bawa macam2 karena khawatir tidak mendapati nasi dan seterusnya.
Ada hal yang paling menarik kata Al Qur'an, kalau Anda sudah siap atau sedang menyiapkan diri untuk persiapan haji “Watazawwadu, silahkan kumpulkan bekal", "fainna khairaz zadit taqwa, Tapi diantara sekian bekal yang kau siapkan itu ada satu yang Aku paling prioritaskan kata Allah ,Taqwa”. Fainna, dan kalimatnya menggunakan kata inna diawalnya harfu taukidin wa nasbin sesuatu yang menunjukkan makna yang kuat dan sangat ditekankan, nashob itu artinya kokoh. Seseorang menancapkan dengan kokoh tongkat ke tanah, tancapkan dengan kuat sampai begini kuat, itu nashob namanya. Kemudian taukid sesuatu yang sangat ditekankan, jadi seakan-akan ALlah ingin menyampaikan kepada kita, tanamkan pada dirimu dengan kuat, saya tekankan kalau engkau sudah bersiap berangkat haji atau bersiap-siap ingin mewujudkannya maka bekal yang terbaik untuk mewujudkan itu semua kumpulkan taqwa.
Apa bekal yang dimaksudkan dengan taqwa itu dan puncak dari taqwa itu, apa korelasinya dengan penerimaan haji di sisi Allah SWT. Nanti pada ujungnya taqwa inilah yang akan menentukan apakah haji seseorang dipandang berhasil oleh Allah atau barangkali ada sesuatu yang harus disempurnakan. ini yang akan diperdalam.
Disini kita akan dapati dua pembahasan:
1. Taqwa yang dimaksud dalam bentuk amalan sebagai bekal menunaikan ibadah haji.
2. Puncak kumpulan sifat taqwa, yang dengan sifat ini akan menjadi ukuran atau indikator keberhasilan seseorang menunaikan ibadah haji, sukses atau tidaknya ibadah haji.
Bagian pertama jika disebutkan kalimat taqwa dalam AL Quran kemudian dikaitkan dengan bekal untuk menunaikan ibadah haji maka setidaknya ini dibagi dalam dua bagian:
- Ada yang terkait dengan dimensi spiritual diistilahkan oleh ulama kita dengan Habluminallah, hubungan dengan Allah SWT. Garisnya vertikal, kalau disebutkan hubungan vertikal ini menunjukkan segala hal yang terkait dengan ibadah, bentuknya ibadah ritual. Seperti sholat, tilawah al Quran, puasa dan turunan-turunan yang lainnya. Kalau saya sebutkan turunan-turunannya itu berarti masuk pada kategori ibadah-ibadah sunnahnya.
Sholat itu ada yang fardhu turunannya itu nawafil, hukumnya disebut dengan sunnah. Yang fardhu ada 5, Subuh, Dhuhur, Maghrib, Ashar, Isya, turunannya nafila jamaknya nawafil misal tahajud itu tidak termasuk yang fardhu tapi ia ditekankan untuk ditunaikan disebut dengan nafilah, tambahan. QS. Al Isra Ayat 79; "wamina allayli fatahajjad bihi naafilatan laka ‘asaa an yab’atsaka rabbuka maqaaman mahmuudaan, Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji".
Tapi saking pentingnya dicantumkan oleh Allah keutamaan-keutamannya. Jamaknya disebut dengan nawafil hukumnya disebut dengan sunnah itu turunan-turunannya. Misal turunkan lagi, puasa misalnya romadhon itu yang fardhu, turunannya nafilah jamaknya nawafil hukumnya sunnah. Apa puasa -puasa yang berhukum sunnah, senin kamis, ayamul bid, puasa daud. Tilawah Al Quran, baca Quran, apa turunan-turunannya dibagi 3 bagian, ada yang sekedar baca saja memperbanyak bacaan-bacaan Quran disebut qiroat, yang kedua berusaha untuk memahami maknanya disebut tilawah, yang ketiga tahfid berusaha untuk menghafalkan ayat-ayat ini sebagai panduan dalam kehidupan kita. Tiga contoh ini kalau dikaitkan dengan amalan yang pertama Habluminallah maka sebelum berangkat haji kata AL Quran maksimalkan itu dulu.
Jadi seakan-akan Allah katakan; "watazawwaduu, Ayo yang siap-siap mau berangkat atau yang merencanakan haji, istitho'ah berusaha untuk mewujudkan haji kalau ingin terwujud dengan cepat bangun hubungan baik dengan Allah SWT. Bukankah yang panggil untuk haji Allah, bukankah yang menentukan Allah, bukankah yang menyuruhnya Allah, Anda punya hubungan baik dengan Allah tidak harus mengikuti hukum manusia, kata Allah sekarang berangkat anda akan berangkat sekalipun nama anda belum tercantum dalam kemenag.
Demi Allah saya katakan anda dekati Allah, mudah bagi anda untuk mendapat panggilan dariNYA. Sekarang kalau anda bertanya bagaimana cara mendekatiNYA, termasuk bagi anda yang sudah pasti dengan izin Allah akan berangkat, nama anda sudah ada, pemberangkatan sudah ada, "Kata Allah; Jangan cukupkan dengan mengetahui kamu berangkat di hari kapan tanggal berapa, sebelum berangkat maksimalkan dul;u ibadah ini. Kenapa? persoalannya ketika ada orang-orang yang tidak siap untuk menunaikan ibadah ini, sekalipun namanya tercantum untuk berangkat tapi tidak punya bekal taqwa yang cukup maka sampai di sana tidak akan ada getaran-getaran untuk meningkatkan ibadah pada dirinya. Bengong aja, orang waktu sholat dia nyari kurma, orang iktikaf dia iktikaf di mall. habis tidur, tidur lagi, tidur terus. Nahini yang kemudian kita sempurnakan....
7.40
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Hukum Pinjam Uang dibank Buat Naik Haji
Hukum Pinjam Uang dibank Buat Naik Haji - Ustadz Abdul Somad Lc MA Tanya Ustadz, bagaimana hukum meminjam uang di bank untuk b...

-
Hukum Travel haji/Umroh Kerjasama dengan Bank Konvensional - Ustad Khalid Basalamah Mulai menit ke 5.20- selesai Tanya: Pert...
-
Aa Gym Supaya Ibadah Haji Kita Diterima Allah Alhamdulillahilladzi anzala sakinata fi qulubil mu'minin liyazdadu imanam ma'...
-
Umroh merupakan salah satu kegiatan ibadah dalam Islam yang dianjurkan jika mampu secara fisik, ilmu dan finasial. Kegiatan umroh hanya bisa...
No comments:
Post a Comment