Monday, November 26, 2018
Manasik Sebelum Umrah - Ustad Syafik Reza B
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Washolatu wasalamu ala rosulillah
Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluhu. Sholawat dan salam semoga tercurahkan untuk rasulullah SAW, amma ba'du.
Para calon jamaah umroh bapak-bapak, ibu-ibu sebuah kehormatan bagi saya untuk bisa berkumpul bersama bapak-bapak, ibu-ibu dan melaksanakan umroh insya allah dengan ijin Allah tentunya.
Memang ilmu tentang umroh ini sebenarnya gampang-gampang susah karena rukunnya cuma tiga. Yang pertama ihram, yang kedua tawaf, yang ketiga sa'i selesai udah. Jadi kalau bapak-bapak, ibu-Ibu melaksanakan ibadah umroh ini tanpa berbicara. Dia awal ihram niat ihram kita tahu semua labbaikallohuma umrotan, dia niat umroh ya Allah aku niat Umroh lewat miqot selesai.
Sampai Mekkah tawaf, tawafnya diem, dia nggak ngomong bismillah allohu akbar tapi dia diem sampai selesai. Kemudian dia sa'i diem lalu dia potong rambut tahalul selesai umroh. Sah apa enggak? Sah. Gampang apa susah?
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT. Tapi memang ibadah umroh ini untuk refresh lagi untuk mengingat bacaan-bacaannya, doa-doanya karena kedatangan kita itu bukan untuk gerakan saja.
Ada orang yang berangkat umroh hanya untuk mencari sah, maka dia pulang dengan ibadah yang sah, ada orang yang berangkat umroh untuk mengharapkan kesempurnaan, diterima ibadah dia. Maka di sini kita dituntut untuk mempelajari bukan hanya gerakan. Tapi kita diminta mempelajari apa sebenarnya yang Allah inginkan dari kita? Kenapasih kita disuruh berangkat umroh? Apa Allah butuh ama kita keliling di Kabbah itu, kita tawaf, kita sa'i? Enggak. Bahkan ketika Nabi Ibrahim selesai membangun Kabbah, Allah memerintahkan kepada Nabi Ibrahim, "wa adzin finnasi bi hajj, kau undang orang-orang untuk berangkat haji".
Nabi Ibrahim mengatakan, 'Gimana suaraku itu mau nyampai itu gimana ya Allah? Tugasmu memanggil dan tugasKu menyampaikan". Kadang kala dimasyarakat ada yang ditanya, 'Bapak udah haji, udah umroh? Belum pak Ustad, belum dapat panggilan? Bener gak jawabannya? Udah dipanggil sama Nabi Ibrahim, cuma kaunya aja yang nggak mau berangkat atau kau belum mampu untuk berangkat. Akhirnya Nabi Ibrahim memanggil dan suaranya disampaikan kepada seluruh manusia yang akan berangkat haji. Ketika itu kita mungkin masih ada di punggung atau di punggung ayah/ibu kita, Alhamdulillah kita termasuk yang dipanggil Insya Allah untuk bisa melaksanakan ibadah umroh.
Dua syarat diterimanya ibadah kita semua tahu, yang pertama ikhlas yang kedua sesuai dengan sunnah. Bicara niat, ini sebenarnya penting sekali. Niat itu membedakan antara ibadah dengan kebiasaan, contohnya tiap hari orang itu berangkat dari Madinah ke Mekah sopir bus. Tiap hari dia ngantarkan jemaah, lewat miqot sampai ke Mekkah. Kerjaannya tiap hari bantat jemaah. Kapan kita bisa membedakan keberangkatan dia untuk ibadah dan keberangkatan dia untuk kerja, niat. Hari ini dia berangkat kerja besok dia berangkat ibadah, anna mau umroh. Sama aja sebenarnya, berangkat dari Madinah lewat miqot sampai Mekah seperti kebiasaannya dia. Atau kebiasaan yang lain kita mandi, ada orang mandi setiap sebelum subuh dia mandi, apa yang membedakan mandi dia dengan mandi junub? Niat, Sebenarnya ya sama aja yang penting semua badan basah, tapi kapan dia niat untuk mandi junub maka itu jadi ibadah. Tapi ketika niatnya mandi biasa dalam kondisi dia junub maka dia harus mengulangi mandinya karena tadi niatnya dia cuma mandi biasa aja tiap hari mandi. Niat membedakan antara kebiasaan dan ibadah, niat membedakan antara yang untuk Allah dan untuk selain Allah.
Subhanallah jamaah, kita ini mau masuk ibadah Ramadhan. Bapak-bapak, ibu-ibu akan melihat di Mekah itu orang yang kerjanya tiap hari umroh. Ada muthowif itu masya allah, umroh lagi umroh lagi umroh lagi, umrohnya dia itu untuk Allah atau untuk kerja? Itu hati dia yang tahu. Kayak ana nih, ustadz nih berangkat bayar apa enggak? Enggak bayar. Ustadz tuh berangkat sebagai pekerja, dia bawa jamaah maksudnya. Anna ditugaskan oleh kampus Imam Syaf'i, Syafiq kau berangkat bawa jemaah sekarang, ana katakan iya anna berangkat bawa jamaah. Yang membedakan anna berangkat lillahi ta'ala atau hanya untuk tugas kerja itu niat tadi. Apakah keberangkatan karena lillahi ta'ala atau ada orang berangkat karena nggak enak, Kenapa berangkat umroh? Ya ustadz nggak enak tetangga semua pada udah berangkat umroh cuma anna aja yang belum. Jadi yang mendorong dia berangkat itu perasaan tidak nyaman merasa tidak enak sama tetangga-tetangga.
Maka para jamaah rahimakumullah bicara mengenai niat ini, Allah mengatakan, "Sempurnakan haji dan umroh untuk Allah". Jadi hanya untuk Allah saja, Allah itu nggak butuh dengan ibadah kita, kita nggak mau berangkat Allah nggak ada urusan. Allah itu "Innallaha Laghaniyyun ‘anil ‘Alamin, Allah itu tidak butuh dengan alam semesta ini", bukan hanya dengan ibadah kita, dengan alam semesta, dengan malaikat-malaikatNya, dengan Nabi-nabiNya. Tapi yang butuh itu kita sama Allah, maka ikhlaskan karena Allah, lillahi ta'ala.
8.59
....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Hukum Pinjam Uang dibank Buat Naik Haji
Hukum Pinjam Uang dibank Buat Naik Haji - Ustadz Abdul Somad Lc MA Tanya Ustadz, bagaimana hukum meminjam uang di bank untuk b...

-
Hukum Travel haji/Umroh Kerjasama dengan Bank Konvensional - Ustad Khalid Basalamah Mulai menit ke 5.20- selesai Tanya: Pert...
-
Aa Gym Supaya Ibadah Haji Kita Diterima Allah Alhamdulillahilladzi anzala sakinata fi qulubil mu'minin liyazdadu imanam ma'...
-
Umroh merupakan salah satu kegiatan ibadah dalam Islam yang dianjurkan jika mampu secara fisik, ilmu dan finasial. Kegiatan umroh hanya bisa...
No comments:
Post a Comment