Sunday, November 25, 2018

Kisah Abdul Muthalib Menemukan Air Zam Zam




 Kisah Abdul Muthalib Menemukan Air Zam Zam - Ustadz Khalid Basalamah


Abdul Muthalib ini pada saat dia masuk ke Mekkah, kemudian dia menikah, Allah karuniakan dia satu orang anak. Anaknya diberi nama Harits, satu anak dikasih. Waktu Harits sudah mulai bujang, mencapai umur sekitar 17 tahun Abdul Muthalib ini syaibah mimpi malam-malam, dia mendengar suara dalam mimpinya, "Galillah tybah, tybah itu sesuatu yang baik, lalu dia bertanya apa itu tybah? hilang suara itu. Hari kedua dia mimpi lagi, denger lagi suara Galillah barrah, galillah sesuatu yang baik, yang bermanfaat dia bertanya apa itu sesuatu yang bermanfaat? hilang lagi suara itu. Hari ketiga dia mimpi lagi, Galillah sesuatu yang terjamin, dia tanya apa itu sesuatu yang terjamin? ilang lagi. Hari keempat baru dia mimpi dan dia denger galilah zam-zam itu".

Zam-zam ini di zaman itu cuma seperti sebuah histori lama, kenangan 500 tahun dari sumur zam-zam, hilang. Jadi selama huzaah berkuasa di Mekkah mereka selalu mendatangkan air dari luar, beli mahal dari luar ke Mekah, sumur-sumur di luar Mekah. Abdul Muthalib ini pernah dengar kalimat zam-zam penasaran dia, terus dia tanya, dalam mimpi dia tanya "apa itu zam-zam? lalu keluarlah suara itu mengatakan, dan dia dengar pada saat itu ya, kalau dalam buku-buku sejarah disebutkan 'sesuatu yang selalu bersih dan tidak akan pernah rusak, engkau akan memberikan dengannya air para jamaah haji.

Dikatakan tempatnya air zam-zam itu berada diantara rafs, rafs itu bisa berarti busanya darah atau memang busa yang bercampur darah atau memang busa air'. Jadi dikatakan di sini ciri-cirinya adalah tempat zam-zam itu ada darah yang bercampur dengan busa dan bercampur sama tanah. Lalu dikatakan lagi dalam mimpinya "di bawah patokannya burung gagak yang memiliki warna keputih-putihan, di atas atau disekitar sarang semut seperti itu dalam mimpinya".

Maka Abdul Muthalib bangun pagi-pagi penasaran dia dengan mimpi ini, dan dia tahu mimpi ini nggak mungkin main, 3 hari 4 hari berturut-turut kemudian dia disuruh gali dia bawa cangkulnya, datang di sekitar Kabbah. Dia cuman tebak saja kemungkinan dekat Kabbah nih karena tidak ada tempat yang lebih agung di Mekkah daripada Kabbah, dia datang dekat Kabbah.

Dan kalau masih ingat dulu, ada penjelasan tentang dua patung yang disembah di Mekkah, isaf dan naila. Isaf kan nama laki-laki, naila nama perempuan yang dulu mereka saling suka akhirnya mereka berzina di depan Kabbah dan dikutuk menjadi patung. Kan dulu sebelum Amru bin Luhay datang ke Mekkah patung isaf ditaruh di gunung Sofa, patung naila ditaruh di gunung Marwa untuk peringatan bagi orang-orang, nih hati-hati kalau berzina depan Kabbah dikutuk begini nih. Tapi oleh Amru bin Luhay yang membawa patung masuk ke jazirah Arab, dia angkat patung isaf dan naila dipindahin dekat Kabbah disuruh orang Mekkah sembah. Tapi orang sudah lupa sejarahnya karena kejadian isaf dan naila jauh sebelum Amru bin Luhay.

Ringkas cerita di depan Kabbah antara Hajar Aswad dan Hijr Ismail itu ada patung isaf dan naila, ada satu suku Arab datang kesitu antara isaf dan naila nyembelih sapi, tiba-tiba pada saat Abdul Muthalib lagi duduk lagi memperhatikan ke arah Kabbah antara isaf dan naila, pada waktu disembelih darahnya ngucur darahnya berbusa. Dan karena dia ngucur jalan sampai berada disekitar isaf dan naila, ya kurang lebih jangan dibayangkan ini Kabbah, ini Hajar Aswad, ini Hijr Ismail, isaf dan naila ditaruh cukup jauhya agak berjarak antara Hajar Aswad jauh ke belakang dengan Hijr Ismail juga jauh jadi di kiri kanan. Tempat itu cukup luas jadi agak jauh dikiri kanan. Pada saat itu darah ini ngucur dari patung isaf menuju ke tempat di tengah-tengah di situ, antara isaf dan naila, dan ada seperti tempat agak turun di lembah Mekkah karena waktu itu masih pasir lalu darah berkumpul di situ jadi akhirnya darah sama pasir bercampur.

Abdul Muthalib berpikir ini isyarat pertama nih, mimpinya kan tadi darah yang mengalir berbusa yang berbusa dan bercampur dengan tanah. Lalu kemudian dia dekati tempat itu, darah yang berkumpul itu. Dia temukan tiba-tiba ada burung gagak yang berwarna hitam, burung gagak biasanya berwarna hitam ya tapi kalau ada burung gagak yang dibagian sayapnya itu ada beberapa warna putih. Maka dia lihat ada burung gagak dan mematuk-matuk di atas sekitar darah itu, dia liat isyarat yang kedua. Isyarat ketiga adalah di situ ada sarangnya semut, dia liat ke dekat kakinya ternyata ada beberapa ekor semut yang menggigit kakinya.

Maka dia bilang pada anaknya Haris, 'Haris saya mau menggali di sini siapapun jangan mengganggu saya' maka dia angkat cangkulnya. Tetapi jangan lupa itu di depan kabbah, orang-orang lagi banyak tawaf waktu itu walaupun banyak berhala, diangkat cangkul jadi bahan perhatian. Tokoh-tokoh Qurais mengatakan 'hai Abdul Muthalib apa yang kau lakukan?'. Kata Abdul Muthalib kepada Harits 'singkirkan mereka dari saya, jangan sampai mereka dekati saya'. Terus saja Harits menyibukkan orang-orang Qurais dan Abdul Muthalib terus saja mencangkul sampai ujung cangkulnya menyentuh bibirnys sumur itu, sumur zam-zam dan dengan kuasa Allah airnya muncrat keluar. Pada saat airnya muncrat keluar Abdul Muthalib mengucapkan Allahu Akbar.


No comments:

Post a Comment

Hukum Pinjam Uang dibank Buat Naik Haji

Hukum Pinjam Uang dibank Buat Naik Haji - Ustadz Abdul Somad Lc MA Tanya Ustadz, bagaimana hukum meminjam uang di bank untuk b...