Sunday, November 25, 2018
Hukum Mengunggah Foto Umroh di Sosmed
Kajian Ustadz Aam : Hukum Mengunggah Foto Umroh di Sosmed
Tanya:
Pak Aam, kalau orang ke Mekkah terus ambil poto di upload di FB, gimana itu? kira-kira mengurangi amal pahalanya tidak?
Jawab:
Ya kalau dia mengupload poto itu riya dan dia seneng dengan pujian-pujian jelas mengurangi, bahkan bisa menghabiskan pahala. Sesuai firman Allah."laa tubthiluu shadaqaatikum bil manni wal adza, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya". Bukan hanya sedekah amal apapun, jadi jangan kamu beramal lalu kamu memamerkannya, misal habis tahajud tadi pagi ditulis di status. Alhamdulillah nikmat tahajud malam ini, terimakasih Ya Allah. Sekalipun ada kata terima kasih ya Allah, ada kata Alhamdulillah, anda tulis di status. Coba saya tanya untuk apa anda tulis di status? Ya pak Aam saya bersyukur sama Allah.
Bersyukur nggak usah ditulis, udah aja bersyukur sama Allah mah, Ya Allah saya berterimakasih, Engkau telah memberi kekuatan pada hamba untuk tahajud Ya Allah, nikmat sekali tahajud tadi malam Ya Allah.
Tulis diFb, tulis distatus Wa, tiap pagi ganti status, tiap jam ganti status, tiap hari ditulis. Ba'da sholat dhuha dia tulis status, 'Alhamdulillah baru selesai sholat dhuha, nikmat banget saya sholat dhuha'. Ngapain yang gituan ditulis, 'laa tubthiluu shadaqaatikum bil manni wal adza, jangan kamu rusak amalmu itu dengan memamerkannya. Tetapi kalau anda mempoto di Mekkah diupload lebih untuk mengingat kebersamaan dengan keluarga, itu tidak ada masalah. Jadi kembali ke Nawaitunya sebenarnya, pamer atau mengingatkan.
Mengingatkan misalnya, saya mengupload kegiatan umroh tujuannya supaya orang bersemangat ingin berumroh, sama sekali nawaitunya bukan memamerkan amal kita. Lebih ke mengajak orang untuk menikmati ternyata umroh itu lebih nikmat daripada jalan-jalan ke Australia, daripada jalan-jalan ke Hongkong, daripada jalan-jalan ke Eropa. Umroh itu nikmat, nah saya mengajak teman-teman kan nawaitunya juga ngajak, tidak apa-apa.
Seperti halnya orang mencantumkan hal pengajian, 'teman-teman hari ini ada pengajian di Al Irsyad, datang ya'. Itu kan nulis status seperti itu nggak papa, namanya juga mengajak. Jadi intinya bukan tidak boleh mengupload poto yang tidak boleh itu memamerkan amal, memamerkan sesuatu yang tidak perlu dipamerkan.
Kalau memamerkan barang jualan ya boleh,,,
Tapi kadang-kadang saya suka lihat juga ada yang enggak puguh-puguh, ada jam tangan, cincin, ada kunci mobil diupload ngapaincoba, jualan bukan. Nahini terutama mojang - bujang terutama, ibu-ibu, teteh-teteh jangan sampai anda menyombongkan diri.
Ini mah ngga pugah-puguh Nggak ada hujan, nggak ada angin saya poto jam tangan, cincin saya upload, nahini bisa merusak yang kayak begini. Jadi memang media sosial itu bisa mmenjadi sarana kebaikan bisa menjadi sarana keburukan.
Kalau ada pengajian kita menshare itu kata Nabi SAW; "Siapa yang menunjukkan jalan kebaikan, dia akan mendapatkan pahala sebesar pahala orang yang melakukannya". Misal saya menshare informasi ada pengajian, saya share ke teman-teman, nah siapapun yang datang ke pengajian itu, tanpa mengurangi pahala yang melakukannya.
....
5.59
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Hukum Pinjam Uang dibank Buat Naik Haji
Hukum Pinjam Uang dibank Buat Naik Haji - Ustadz Abdul Somad Lc MA Tanya Ustadz, bagaimana hukum meminjam uang di bank untuk b...

-
Hukum Travel haji/Umroh Kerjasama dengan Bank Konvensional - Ustad Khalid Basalamah Mulai menit ke 5.20- selesai Tanya: Pert...
-
Aa Gym Supaya Ibadah Haji Kita Diterima Allah Alhamdulillahilladzi anzala sakinata fi qulubil mu'minin liyazdadu imanam ma'...
-
Umroh merupakan salah satu kegiatan ibadah dalam Islam yang dianjurkan jika mampu secara fisik, ilmu dan finasial. Kegiatan umroh hanya bisa...
No comments:
Post a Comment