Sunday, February 17, 2019

Beli Rumah atau Naik Haji Dulu



Beli Rumah atau Nai Haji Dulu? - Ustad Nuzul Dzikri


Tanya

Assalamu'alaikum wr wb
Jika kita baru menikah, mana yang kita prioritaskan, beli rumah atau naik haji?

Jawab

Wa'alaikumsalam wr wb
Hadirin yang dirahmati, terimakasih atas pertanyaannya. Simpel aja, tidak ada satupun ayat yang mewajibkan kita beli rumah, nggak ada. Antum bisa cek dari Al Fatehah sampai An Nas, nggak ada ya ayuhal.... Wahai orang2 beriman belilah rumah, tapi ada ayat yang memerintahkan kita berangkat ke sana, "walillaahi ‘alaa alnnaasi hijju albayti mani istathaa’a ilayhi sabiilan waman kafara fa-inna allaaha ghaniyyun ‘ani al’aalamiina, Dan hak Allah yang wajib ditunaikan oleh manusia, pergi haji jika mampu". Ingat jika mampu bukan jika mau. Banyak orang mampu tapi nggak mau, banyak orang mampu tidak memprioritaskan.

Mobil ada dua, motor tiga ngakunya nggak mampu, gimana ini? Jual semuanya,. Liat di ruang tamu masih ada sofa nggak? Jual sofanya, masya allah. ac ada berapa, yang 2 Pk tiga, jual. Ekstrim banget, nggak ekstrim. Saya tahu ada yang jual rumah untuk keliling Eropa, nggak ada yang bilang dia ekstrim, nggak ada yang bilang dia fundamental, nggak ada yang bilang dia ortodoks, nggak ada yang bilang dia konserfativ. Tapi kenapa kalau udah bicara Mekah Madinah, bicara Muzdalifah, bicara Arofah ekstrim! Emangnya ngapain di Mekah? Kan nggak belajar buat bom di Mekah gimana ekstrim?

Jadi hadirin yang dirahmati oleh Allah, rugi deh ini hidup cuma sekali lalu antum belum sempet ke sana aduh luar biasa. Yang belum pernah haji tapi sudah pernah umroh, umroh nikmat nggak? Nikmat, kan orang nangis umroh. Hadirin, haji ribuan kali lebih nikmat dari itu, itu luar biasa. Antum kalau belum pernah doa di Arofah, aduh rugi antum tuh. Itu pertama kualitasnya, doa terbaik, sensasinya. Kalau antum belum pernah tidur lalu melihat bitang-bintang di Muzdalifah aduh rugi. Walaupun udah pernah tidur di Sultan, sudah pernah di ritz carlton, di jw marriot nggak ada apa2nya. Di Muzdalifsh itu tidur terbaik, berangkat ke sana!.

Mahal ustad, boleh bilang mahal kalau nggak diganti, ini diganti sama Allah bilang mahal! Antum ditawarin mobil, (ini nggak papa sebut merk nanti disensor aja) mobil ava... 800 juta, mahal nggak? Mahal! Tapi kalau kelanjutannya belilah ava... Ini 800 juta nanti tahun depan saya ganti 1M. Kira2 tuh mahal murah? Susah ya pertanyaannya ya, Mahal, ava... 800 juta mahal, kan diganti, digantinya lebih lagi.

Tapi .... itu selang seling antara haji umroh. Apa kata Nabi SAW, "....itu haji umroh itu menghilangkan kemiskinan". Diganti sama Allah, jadi jangan pakai pola dikotomi, kok disensor sih dalilnya, 'mahal nih harga sekian', murah! orang Allah ganti gimana mahal. Kalau Allah nggak ganti aja itu sangat wortid teman2 hadirin.

Antum naik ke puncak Himalaya tuh berapa hadirin? Siapa anak gunung di sini? Naik ke Himalaya berapa? Berapa budget ke puncak Everest? Minimal 500 juta, dan Antum nggak bisa pergi sendiri. Antum habis married mau ke Muzdalifah, ke Arofah bisa tuh bareng istri, tinggal daftar nunggu visa. Tapi kalau mau ke sana nggak bisa, itu harus gabung dengan grup yang resmi dan itu bukan langsung berangkat, bisa nunggu satu tahun, dua tahun, tiga tahun, empat tahun. Dan ada yang suruh bayar 1M, 2M, terus ketika Antum bayar 2M misalnya terus Antum nunggu tiga tahun, kemungkinan Antum berhasil sampai puncak berapa persen? Sebagian bilang dua persen, itu ngantri, ngantri!.

Dan nggak ada keutamaan doa di puncak Himalaya nggak ada, nggak ada, nggak ada sama sekali. Ini Arofah dalilnya macem-macem, Muzdalifah dalil, Mekah dalil, perhitungannya minta ampun. Tapi kalau sampai Amsterdam nginjek tuh gitu loh, kalau Paris sampai, padahal nggak ada dalil suruh ke sana. Ini yang kadang-kadang kita renungkan, jadi itu.. Itu yang perlu kita camkan. Ke Belgia sampai, padahal nggak ada yang ndundang Antum di sana, sampai tuh.

Ini Allah ngundang kita nggak dateng-dateng jadi rugi tuh. Berangkat ke sana, minta semuanya tuh di Arofah. Minta rumah, minta mobil, minta anak yang soleh solehah, minta di sana. Karena sebaik2 doa di sana hadirin. Wallohu ta'ala... Dan diganti, nggak ada orang bangkrut setelah pulang dari sana itu nggak ada.

No comments:

Post a Comment

Hukum Pinjam Uang dibank Buat Naik Haji

Hukum Pinjam Uang dibank Buat Naik Haji - Ustadz Abdul Somad Lc MA Tanya Ustadz, bagaimana hukum meminjam uang di bank untuk b...